Rabu, 23 April 2008

Bukan Uncle Nick

Tunanetra itu digandeng oleh seseorang sebelum memasuki angkot yang kutumpangi dan duduk di hadapanku. Setelah itu dia mulai berbicara, dimulai dari menanyakan tujuan angkot ini. Ketika ada yang menjawab, "Saya gak tau, saya juga baru kali ini naik angkot ini", dengan galak dia menjawab, "Saya ga tanya orang yang gak tau, saya tanya orang yang tau." Jawabannya itu membuat seisi angkot menjadi tegang dan tidak ada yang mau meladeni pembicaraannya..

Meskipun tidak ada yang menanggapi, dia terus berbicara. Topik pembicaraannya berkisar tentang keluhan-keluhannya, mulai dari susahnya mencari pekerjaan, kemalangannya yang tidak bisa pulang karena tidak punya uang, sampai ketidakpedulian kerabatnya yang tidak memberinya ongkos pulang. Semuanya diucapkan dengan nada menggerutu. Sama sekali tidak menimbulkan rasa kasihan. Tidak ada satupun yang menanggapi pembicaraannya. Semua penumpang memperlihatkan wajah tegang, seolah-olah ada perampok di dalam angkot itu.

Untung aku tidak perlu berlama-lama di dalam angkot itu. Begitu sampai tempat tujuanku, aku turun. Aku membayar ongkosku dan ongkos tunanetra itu, bukan karena kasihan pada tunanetra itu tapi pada supir angkot.

Tunanetra itu memang bukan Uncle Nick dalam film Blind Fury. Sama-sama tidak perlu dikasihani. Bedanya, Uncle Nick tidak minta dikasihani sedangkan yang kujumpai tadi tidak layak dikasihani.

Selasa, 22 April 2008

40 hari meninggalnya Tante Kiem

Malam ini akan ada keramaian di rumah Tante Kiem, peringatan 40 hari meninggalnya Tante Kiem. Banyak yang sibuk demi terlaksananya peringatan hari ini, pasti karena banyak yang sayang Tante Kiem. Tante Kiem memang layak disayangi banyak orang. Selama hidupnya, Tante Kiem memang baik kepada semua orang. Selalu gembira dan tidak pernah mengeluh, rasanya. 25 tahun hidup sendiri tidak membuatnya kesepian, karena temannya banyak, keponakannya juga banyak, belum lagi cucu-cucu keponakan.

Tante Kiem selalu saja ingin memberi. Kegemarannya membuat kerajinan tangan membuatnya selalu ada alasan untuk memberi. Tahun-tahun terakhir hidupnya, Tante Kiem membuat kristik yang bergambar bintang dan shio cucu-cucunya. Setiap cucu dibuatkan 2 kristik yang telah dibingkai. Kemarin aku ke rumahnya, di kamar tempat Tante Kiem bekerja dan menyimpan karya-karya tangannya, kujumpai kristik bintang Aries. Ternyata kristik itu dulu dibuat untuk seorang calon cucunya, yang ternyata lahir beberapa hari setelah bulan yang dinaungi rasi bintang Aries berakhir. Jadi kristik itu tidak jadi diberikan.

Siapapun yang datang mengunjunginya pasti disuguhi sesuatu yang dapat dimakan, entah dibuatnya sendiri atau dibeli. Sekali waktu, aku datang pada hari puasaku. Tante Kiem merasa menyesal tidak bisa menyuguhi aku apa-apa dan menjanjikan bila aku datang lagi akan membelikan ayam kremes enak buatan tetangganya. Pada waktu lain, kami beberapa keponakan dan cucunya mengunjunginya bertepatan dengan saat Sincia. Tante Kiem sudah menyiapkan kroket-kroket mungil khas buatannya di lemari es. Semua orang yang datang pada hari akan mendapatkan kroket tersebut dalam keadaan hangat, karena Tante Kiem sengaja baru menggorengnya kalau tamu sudah datang.

Tante Kiem selalu menyenangkan orang lain dan tidak pernah menyusahkan orang lain, bahkan sampai meninggalnya. Tante Kiem meninggal dengan tenang pada pagi hari, tanpa merepotkan siapapun sebelumnya. Bahkan pembantu yang datang setiap hari sudah diberitahu agar tidak pulang bila pintu tidak dibukakan, karena mungkin Tante Kiem sudah meninggal. Bahkan duplikat kunci rumahnyapun diberikan kepada tetangganya, supaya tidak perlu repot merusak pintu apabila Tante Kiem terkunci di dalam.

Tante Kiem tidak pernah mau merepotkan orang lain. Kalau kemudian banyak orang yang menjadi repot ketika Tante Kiem meninggal, mungkin juga itu tidak disukai oleh Tante Kiem. Tapi Tante Kiem tidak bisa menolak. Kerepotan yang terjadi bukan karena Tante Kiem yang membuat, tapi itu semua merupakan ungkapan kasih orang-orang yang mengasihi Tante Kiem. Juga hari ini. Sejak beberapa hari, bahkan minggu sebelumnya, banyak orang repot. Tante Lan dan Tante Ing repot menyiapkan rumah Tante Kiem, menyiapkan makanan dan souvenir untuk acara hari ini. Liani khusus pulang ke Indonesia untuk hari ini. Semuanya sebagai ungkapan rasa sayang untuk Tante Kiem.

Kalau aku saat ini diam di rumah, tidak hadir di sana, bukan berarti aku tidak menyayangi Tante Kiem. Rumahku jauh, tidak ada kendaraan yang bisa ditumpangi malam ini. Selain itu, aku juga akan merasa asing dengan acara yang akan berlangsung malam ini, yaitu acara yang sangat katholik : missa arwah....

Kamis, 17 April 2008

"Jualan" bor tanah

Beberapa waktu yang lalu, Caroline dan beberapa temannya datang ke rumahku untuk melihat Lubang Resapan Biopori yang kubuat. Aku bersemangat sekali untuk memperlihatkan lubang-lubang dan menjelaskan fungsinya. Mereka rupanya memang berminat untuk membuat juga. Mereka telah menghubungi IPB (entah lewat jalur apa) untuk membeli bor tanah. Mereka dapat membelinya dengan harga Rp 125.000 / buah dengan pembelian minimal 50 buah. (Dulu, aku membelinya seharga Rp 185.000 + ongkos kirim) Selain itu, mereka juga akan mendapatkan pelatihan untuk pembuatan LRB. Jadi, saat ini mereka sedang berusaha mengumpulkan 50 calon pembeli bor tanah. Tanpa disuruh, aku langsung berpikir untuk ikut mencari calon pembeli. Dalam beberapa minggu, aku berhasil mengumpulkan 8 orang calon pembeli. Aku jadi makelar...???

Mungkin juga ke-8 orang itu memang berpikir aku ini makelar bor tanah. Ya ampun.... aku ini sebetulnya bukan orang yang berbakat jadi makelar. Berjualan saja tidak bisa! Kalau aku bersemangat mencari calon pembeli bor tanah, itu semata-mata agar makin banyak LRB yang dibuat. Demi keutuhan ciptaan yang sebetulnya sudah terlanjur tidak utuh. Sedih juga waktu ada yang bilang, dulu harganya Rp 90.000,-. Rasanya seperti tersirat tuduhan di dalamnya, bahwa aku mengambil keuntungan dari penjualan bor tanah itu.

Makelar bor tanah yang cari untung...?? Padahal aku hanya menyampaikan informasi,ada kesempatan untuk membeli bor tanah dan dapat pelatihan. Kalau tidak mau beli, ya sudah. Aku juga tidak bicara soal pembayaran ketika menyampaikan informasi itu. Kalau kemudian aku meminta beberapa orang untuk membayar dulu, itu semata-mata karena aku melihat di rumah Caroline sudah ada beberapa bor tanah yang didatangkan. Pengiriman bor rupanya dilakukan secara bertahap. Agar "pesananku" bisa langsung kudapat, aku langsung transfer uang sebesar 1 juta rupiah ke rekening Caroline. Tujuannya supaya pengiriman bor yang berikutnya menjadi bagianku, bagian teman-temanku. Setelah itu, baru aku minta beberapa teman untuk membayar dulu.

Sedihnya lagi... diantara beberapa teman yang membayar, ada yang cuma membayar Rp 120.000,-. Nangis lagi ah...

go green Indonesia!

Jumat, 11 April 2008

Va' pensiero (Hebrew's slavery chorus)

Va', pensiero, sull'ali dorate;
va', ti posa sui clivi, sui colli,
ove olezzano tepide e molli
l'aure dolci del suolo natal!

Del Giordano le rive saluta,
di Sionne le torri atterrate
Oh mia patria si bella e perduta!
Oh membranza si cara e fatal!

Arpa d'or dei fatidici vati,
perche muta dal salice pendi?
Le memorie nel petto reccendi,
ci favella del tempo che fu!

O simile di Solima ai fati
traggi un suono di crudo lamento,
o t'ispiri il Signore un concento
che ne infonda al patire virtu


Konser LKCCO (Lippo Community Choir and Chamber Orchestra) pada 15 Maret 2008 yang lalu menampilkan chorus yang merupakan bagian Nabucco karya Guissepe Verdi. Sebelum latihan-latihan persiapan konser ini, aku pernah mendengar chorus ini dinyanyikan beberapa kali. Semula kupikir ini bertema cinta, karena terdengar sangat manis dan terkesan berisi syair rayuan. Ternyata dugaanku salah.

Chorus ini berisi ungkapan kerinduan orang Yahudi, yang menjadi orang buangan di tanah Babilon, pada tanah airnya. Sama sekali bukan lagu cinta, apalagi rayuan. Syairnya berbicara tentang keindahan tanah air yang hanya dapat dibayangkan dan dirindukan. Terjemahannya menurut www.cpdl.org adalah :

Go, thought, on golden wings
Go and rest on rises and hills
Where the sweet and soft
Air of the native land is to breath!
Greet the shores of Jordan River,
The destroyed towers of Sion.
Oh, my country, beautiful and lost!
Oh remembrance, so dear and fated.

Golden harp of the prophetic poets
Why do you hang, dumb, from the willow?
You renew memories in our breasts,
Talking about the time that once was.
Oh, alike Solima to the poets
You draw a sound of crude mourning,
May the Lord inspire you to a concert
That may give virtue to the suffering.

Pertunjukkan yang digelar di Metropolitan Opera House dengan konduktor James Levine pada tahun 2001 bagiku sangat mengesankan. Dengan kostum, ekspresi wajah pada saat bernyanyi, bunyi yang dihasilkan, bahkan hingga beberapa saat setelah nyanyian berakhir dan mendapat sambutan dari penonton, mereka berhasil menghadirkan ekspresi orang terbuang yang sangat merindukan saat pulang ke tanah air.

Sayang, LKCCO tidak berhasil membawakan lagu ini dengan jiwa tersebut. Aku sendiri tidak tahu pasti seperti apa penjiwaan Verdi terhadap lagu tersebut. Meskipun pada latihan-latihan awal Pak Anton berhasil membuat kami menyanyikannya agak mirip seperti "budak-budak di Metropolitan Opera House" itu, tetapi konduktor tamu telah membuatnya berubah. Dalam konser, LKCCO membawakan lagu ini dengan manis, bahkan cenderung gembira

Kamis, 10 April 2008

Penutupan akses Youtube

Senin yang lalu akses Youtube ditutup oleh .... Gak cuma Youtube, tapi juga Multiply, Rapidshare dll, dan sangat mungkin juga Google, cuma gara-gara uploading film Fitna. Aku meragukan apakah memang pantas disebut film, karena lebih tepat disebut kliping, comot sana sini. Gak ada nyeni-nyeninya.

Untuk hal seuprit itu, akses ke Youtube dll ditutup. Persis sama seperti memberantas nyamuk deman berdarah dengan penyemprotan. Nyamuk gak mati, cuma migrasi sebentar, memperkuat diri lalu kembali lagi ke habitatnya. Sementara itu serangga-serangga lain, yang berguna dalam proses perkembangbiakan tumbuhan,mati.


Melalu Youtube, dokter-dokter di pelosok Indonesia dapat melihat dan belajar proses operasi yang dilakukan dokter ahli di negara maju. Melalui Youtube, banyak penimkat seni dapat melihat Swanlake yang dipentaskan dengan indah oleh balerina dari Royal Academic atau Bolsevik. Belum lagi yang dapat mengikuti masterclass Pavaroti atau Placido atau menyaksikan rekaman paduan-paduan suara kelas dunia dalam festival-festival internasional. Ini semua tidak mungkin didapatkan di Indonesia 5 tahun yang lalu. Sebaliknya Indonesia juga dapat memperkenalkan kebudayaannya yang beraneka ragam kepada dunia melalui Youtube (termasuk budaya kekerasan yang berkembang pesar saat ini )


Tapi jangan lupa, yang ditutup hanyalah akses ke youtube.com. Padahal video-video di Youtube dapat diakses dari banyak tempat. Selama ini, aku mem'bookmark" video-video bagus. Jadi setiap kali aku mau melihatnya lagi, dengan mudah aku mencarinya di bookmark. Dan kemudahan itu memang berguna, sampai saat ini aku bebas masuk Youtube.


Bagi yang tidak terbiasa mem'bookmark', cara ini bisa dipakai :

1. Buka www.google.com/ translate

2. Pada "Translate web page" ketik alamat situs misal 'youtube.com'

3. Pada menu dropdown pilihan bahasa di sebelah kanan, ubah pilihan bahasa menjadi bahasa lain to english (mis.arabic to english, atau france to english)

Selamat tetap ber Youtube

Smiley dalam posting

Beberapa hari yang lalu aku "nemu" alat untuk mengekspresikan curahan hati di sini Gambarnya lucu-lucu dan pilihannya banyak. Silakan coba, mulai saja dengan mengirim komentar pada posting ini.

Caranya :

1. Klik link
2. Pilih smiley yang disukai, klik kanan
3. Pilih "properties"
4. Copy alamat URL
5. Kembali ke halaman ini, klik "komentar" di bawah posting ini
6. Ketik < src="">

Contoh : untuk mendapatkan gambar di sebelah ini, aku menulis < src="http://www.33smiley.com/smiley/emotions/10.gif"> (tanpa spasi antara tanda < src="http://www.33smiley.com/smiley/emotions/10.gif">

Silakan mencoba

Kecap selalu nomor satu ?

Lokasi : kios kosmetik di pasar

Aku : "Ada foundation R?"
Penjaga kios dengan baju berlogo merek kosmetik "I" : "Udah biasa pakai "R" ya? Ga mau coba yang lain?"
A : "Ya, biasa pakai R"
P : "Warnanya cuma tinggal ini"
A : "Gapapa, biasanya juga warna ini"
P : "Ga mau coba "I", Bu?"
A : "Engga, ini aja. Kalo compact powdernya ada?"
P : "Terlalu keras lho, Bu. Pakai "I" aja."
A : "Engga, udah biasa pakai "R" kok."

Wajahnya mulai menunjukkan ketidakramahan. Tapi aku tetap dilayani, sampai proses transaksi selesai.
Hampir bisa dipastikan, penjaga kios itu adalah SPG kosmetik "I" yang ditempatkan di kios itu. Ada target penjualan yang sedang dikejarnya, karena itu segala usaha dilakukannya termasuk menjelek-jelekkan produk lain agar produknya laku.

Ini baru contoh dalam lingkup yang kecil, di sebuah kios di tengah pasar. Dalam skala yang lebih besar jelas nampak pada iklan-iklan yang ditayangkan di TV. Menjual produk seraya menjelek-jelekkan produk lain adalah hal biasa. Istilah "kecap selalu nomor satu" sudah tidak berlaku lagi, karena istilah ini mengijinkan produsan kecap manapun boleh menyebut produknya sebagai nomor satu. Istilah yang lebih tepat bagi persaingan dunia usaha saat ini adalah " Kecapku nomor satu, kecap lain bukan kecap, jadi jangan dikonsumsi!"

Nasi goreng

Beberapa bulan terakhir, sarapan keluargaku hanya susu dan cereal. Kadang-kadang tambah telur. Duluuuuuu.... 'kali, sarapan keluargaku sangat bervariasi, mulai dari roti, bacang, telur, misoa sup, nasi uduk, nasi kuning, wafel, bihun goreng, bubur ayam, ketoprak, soto, dll. Nasi gorengpun bisa bermacam-macam variasinya tergantung isi dan bumbu yang digunakan, diantaranya :

Nasi goreng seafood. Bumbu cukup bawang putih dikeprak, yang penting isinya : udang, potongan cumi, baso ikan, dan olahan penghuni laut lainnya. Tambahkan saus tiram...hmmmm

Nasi goreng babi. Bumbu juga bawang putih dikeprak saja, isinya ya... babi dipotong kecil-kecil. Enak juga kalau pakai lapciong (sosis babi), tapi minyak harus dikurangi karena sosisnya sudah banyak mengandung minyak. Kalau lapciong disimpan di freezer, harus dimasak cukup lama supaya semua lemaknya mencair dan tidak menempel di langit-langit waktu dimakan. Selain daging dan sosis babi, aku juga pernah memakai pakai produk babi olahan lain : hamenworst yang dipotong-potong kecil.

Nasi goreng daging lain, seperti kambing, ayam, dan produk olahannya seperti baso, sosis, dll. Bumbunya sama bawang putih. Hidup bawang putih!! Bawang putih memang pelezat dan pengharum setiap masakan! Berkhasiat mennurunkan tekanan darah pula. Untuk mendapatkan khasiatnya, bawang putih harus dilukai dan dibiarkan terkena udara sampai sekitar 15 menit sebelum dimasak. Kalau langsung dimasak, khasiatnya hilang.

Nasi goreng tek-tek. Bumbunya pasti ada bawang putihnya. Bumbu lain, ga tau, karena aku ga pernah bikin. Sebetulnya ini bukan untuk sarapan, soalnya si abang lewatnya selalu malam hari.

Semua nasi goreng di atas enaknya pakai kecap manis, apalagi kalo kecapnya SH, nyam-nyam...! Ga pernah ada iklannya, tapi kecap buatan Tangerang ini emang ga ada duanya! Tentunya garam, gula dan merica harus dimasukkan juga untuk memberi rasa. Untuk menambah jumlah protein, sebelum menumis bawang putih, telur kocok digoreng dulu sambil diaduk. Setelah menggumpal, disingkirkan ke tepi agar bagian tengah dapat dipakai untuk tempat untuk menumis bawang putih

Di bawah ini, nasi-nasi goreng lain yang ga memakai kecap, tapi tetap digoreng sehingga namanya bagiku tetap nasi goreng.

Nasi goreng ikan asin. Bumbu juga bawang putih dikeprak, isinya ikan asin. Untuk mengurangi rasa asin, ikan asin harus disedu air panas dulu dan direndam beberapa saat, lalu digoreng garing. Ikan asin ini dimasukkan terakhir setelah bawang putih ditumis dan nasi putih diaduk serta dibumbui garam, merica, gula, saus tiram. Untuk pemanis, bisa ditambah kacang polong dan potongan-potongan kecil wortel rebus. 4 sehat

Nasi goreng ham. Bumbunya bukan bawang putih, tapi bawang bombay. Cara pengolahan sama seperti nasi goreng lain. Terakhir diberi potongan-potongan kecil keju cheedar. Jadi waktu dimakan akan terasa kenyak-kenyal asin.... ma' nyus

Nasi goreng kuning. Bumbunya pasti mengandung kunyit dan bumbu-bumbu kare lainnya. Sekarang ada bumbu kari dalam bentuk kering, aku sering menggunakannya untuk membuat nasi goreng kuning. Untuk protein, aku biasanya menambahkan ayam suwir (ikut ditumis bersama bumbu) dan irisan telur dadar.

Pelengkap yang paling cocok untuk segala nasi goreng adalah timun dan tomat. Sayang tukang sayur seringkali lewat depan rumah setelah nasi goreng selesai disantap!

Aduuuhhh.. sudah lama gak sarapan nasi goreng, jadi kangen juga!

Puding cendol

Terinspirasi oleh puding lapis coklat berbahan pelarut santan dan puding susu buatan Bu Suli yang menggunakan wadah transparan, aku mencoba memanfaatkan cendol yang dijual di pasar untuk membuat puding cendol. Rasa puding tetap seperti es cendol, hanya bentuknya padat seperti agar-agar.

Pertama-tama, 1 bungkus agar-agar tanpa warna kumasak dengan 750 cc santan yang dibuat dari 1 kelapa, ditambah gula pasir 4 sendok yang ada di wadah dan sejumput garam. Selama memasak, larutan agar-agar kuaduk terus agar santan tidak pecah. Setelah mendidih, api kompor kumatikan. Lalu kusiapkan gelas-gelas plastik transparan keras yang biasa dipakai untuk mencetak agar-agar. Masing-masing gelas kuisi dengan beberapa lembar cendol tepung beras. Lalu kutuang sesendok agar-agar matang sampai seluruh cendol terendam. Setelah agak dingin dan sedikit mengeras, kuletakkan lagi beberapa lembar cendol dan agar-agar. Demikian terus kukerjakan selapis demi selapis, sampai gelas terisi kira-kira 3/4nya. Terakhir kutuang 1 sendok larutan gula jawa yang sudah disaring. Lalu gelas kututup dan puding kumasukkan ke dalam lemari pendingin.

Setelah dingin, kucoba memakannya.... aduh... manis dan gurih amat! Dan terlalu keras, sehingga konsistensi agar-agar mengganggu kenikmatan menggigit lembaran cendol. Lain kali, kalau sempat bikin lagi, takaran gula pasir harus dikurangi karena sudah ada larutan gula jawa di atasnya. Juga santan harus lebih encer untuk mengurangi kegurihan. Volume air juga harus ditambah supaya puding tidak terlalu keras.
 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase