Kamis, 15 Mei 2008

10 hari terkapar

Gara-gara jilatan si Aedes, 10 hari aku terkapar. Jangankan menulis di blog, untuk naik ke ruang atas tempat kompi bertahta saja, aku tak sanggup. Sekali-sekali saja, kalau ada sedikit tenaga, kucatat pikiran-pikiranku di hape.


5 Mei pk 18.00
Hari ini aku coba membiasakan diri mencatat di hp dulu ide-ide yang ada di kepala supaya tidak hilang begitu saja seperti minggu-minggu lalalu waktu kompi di rumah rusak dan internet di rumah sakit ngadat terus. Pagi ini sedikit tidak enak badan dikit, mau nongkorong di bawah saja. Eh, kok keterusan sakitnya sampai sore. Warung tutup saja dulu.

7 Mei pk 20.00
Wah, kok jadi tidak karuan! Tidak enak badan yang biasanya cuma 1 haru, sekarang sudah masuk hari ketiga. Sudah periksa darah, trombosit normal, jadi tidak ada ada tanda-tanda DHF. Mungkin tifus. Lusa, kalau masih demam, cek Salmonella. Ini kata dr Suga. Yang rendah adalah eritrosit dan hemoglobin. Jadi disuruh minum vitamin penambah darah. Besok deh belinya. Ya ampuuunn, kurang darah saja kayak gini menderitanya!

8 Mei pk 10.30
Sakit hati. Tadi jam 9.45 anugerah telepon, "Kenapa belom datang?" Terdengar di latar belakang suara Ny ILS, "Kok ga bilang-bilang".
"Aku sudah sms Ny ILS"
"Ha..ha...baru liat."
Enak betul ngomongnya! Orang lagi sakit begini disuruh mendengar kata-kata seperti itu, rasanya langsung menikam jantung! Mulutnya memang berbisa sekali, sudah lama aku berhati-hati kalau berbicara dengannya.

8 Mei pk 12.30
Duh, kalau anemia seperti ini dan perlu waktu 1 bulan minum sangobion dengan penderitaan seperti ini terus, sepertinya kegiatan mencatat ide di hape betul-betul harus dilakukan. Ceritaku tentang penyakit ini saja mungkin bisa jadi beberapa posting nih...

8 Mei pk 22.00
Malam aku tidak tahan lagi dengan rasa sakit di kepalaku. tanpa konsultasi lagi dengan dr Suga, meski dengan sedikit rasa ragu, aku ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan hemoglobinku sudah di atas normal (haaa...? cuma 1 sangobion!), trombosit 139 ribu, positif salmonella tyhpoid dan parathyboid beberapa tipe dan infeksi dengue. Harus opname. Sering aku beranggapan, aku tidak takut kuman karena punya daya tahan tubuh bagus hasil tempaan sejak kecil : jarang minum obat, apalagi antibiotika, biasa telanjang dada waktu balita, biasa main hujan dan panas waktu kecil, tak pernah bolos pelajaran olah raga, hidup teratur. Tidak takutlah pada kuman. Aku lebih takut polusi daripada kuman. Eh.... ternyata tak kuat juga aku!
Bisa terkapar juga di rumah sakit. Mudah-mudahan tidak lama-lama lah di sini....

9 Mei pk 8.30
Semalam tidak bisa tidur. Badan segar trus, sampai tahu 4X infus diganti. Gara-gara tadi malam disuntik neuroboran dan vit C. Jam 7 pagi waktu bangun pagi serasa tidak habis tidur. Setelah sarapan bubur tidak enak dan mandi, Okta datang. Katanya disuruh dokter Alex menungguiku sampai beliau datang. Meski kukatakan tidak perlu, dia tetap bertahan. Yang menyebalkan, dia berkeluhkesah tentang keluarganya, dari nenek sampai keponakannya. Duhhh... Okta, aku mau istirahat!

9 Mei pk 14.30
Orang-orang anugerah datang, setelah jam besuk lewat, termasuk Ny ILS. Rasa kesal belum hilang. Mereka banyak cerita lucu, tapi aku tak satu kalipun meladeni omongan Ny ILS. Kalaupun ada yang perlu ditanggapi, kutanggapi dengan menoleh ke orang lain. Kelihatan sekali dia sedang menjilat-jilat mukaku. Tentang kejadian hari Rabu kemarin, katanya "Tapi ga ada pasien yang marah kok karena disuruh pulang" Ya ealah.... pasien anugerah kan pasien penuh kepasrahan semua. "5 orang besoknya datang lagi." Bukan itu yang penting.... tapi berapa pasien yang ditolak?

9 Mei pk 15.00
Trombosit turun lagi menjadi 88 ribu, berarti positif DHF. Dokter Yudis bilang, tifusnya ringan. Rupanya dia tidak anti obat tradisional. Boleh-boleh saja mengkonsumsi Pien Tze Hwang, ankak, jambu biji. Malah dia memberi resep mengolah ankak, yaitu dengan mentimnya selama 1 jam. Lebih enak kalau dimasak pakai ayam. Ya ealah....


9 Mei pk 18.00
Hari ini memang tidak ada sakit kepala seperti kemarin. Penyebabnya rupanya bantal ketinggian. Hari ini bantal tidak dipakai lagi. Tapi kepala rasanya berputar-putar, dan berefek pada rasa mual. Tidak biasa-biasanya aku menyisakan makanan. Makanan yang tidak enak saja tetap kumakan. Kalau sampai makanan tidak kumakan, berarti sudah kebangetan, misalnya bubur tawar tanpa lauk, makanan sudah busuk atau kotor. Tapi hari ini betul-betul perutku mual, jadi tidak semua makanan yang diberikan rumah sakit bisa kuhabiskan.

10 Mei pk 8.00
Tidur semalam betul-betul tidak nyenyak. Mimpi main internet.

p10 Mei pk 18.00 Trombosit 58 ribu. Ada tab let bunga siantan buatan Pusat Studi Obat Bahan Alam UI dari Bu Joyce. Satu lagi support therapy untuk menaikkan trombosit
Ya ampunnn... Ny ILS datang lagi! Alasan menemani Pak Husen? Ada istri! Betul-betul cari perhatian dia! Tak mempan deh. aku sudah tahu sifatmu! Selain mereka, ada 3 kloter Karet! Waduh, kaya celeb neh. Tapi celeb kurang ngetop, jadi info terbaru belum tersebar. Sampai malam ini, mereka taunya aku tifus, bukan DHF.

10 Mei pk 19.30
LKCCO concert. Tidak cuma tidak jadi ikut nyanyi, nonton juga tidak bisa! Rencana sebelumnya, mau nonton dengan balerinaku. Hari ini juga ada launching LKCCO children choir. Begini nasib jadi.....

10 Mei pk 21.30
Andrea Bocelli di Metro. Ini reminder. Tapi karena ketiduran, ya tidak jadi nonton ....

11 Mei pk 6.00
Semalam untuk pertama kali sejak demam, tidur enak banget. Setelah jam besuk berakhir, dengan maksud 1 jam kemudian mau minum tablet siantan. Rasanya baru beberapa menit tidur, tau-tau sudah jam 1.30! Wah... suster-suster shift sore tidak kebagian kue deh! Setelah minum tablet, tidur lagi.Jam 5 pagi sudah segar, enak banget bangunnya. cuma pusing tidak hilang, karena trombosit rendah.

11 Mei pk 9.45
Dokter Yudis hari ini tumben visit pagi, pakai T Shir t lagi! Oops... sekarang kan minggu. Trombosit sudah tidak turunlagi, tadi pagi sudah 53ribu. Besok sudah boleh pulang. Satu lagi bukti suster ngaco : boleh ngeden! Ya am;pun, suss... yang takhyul kok dikasih tahu ke pasien.

11 Mei pk 10.00
Kemarin ada suster yang bilang kalau lagi DHF tidak boleh sikat gigi, ngeden, nupil, jalan, karena bisa terjadi perdarahan. Untuk yang lain, aku nurut saja. Tapi kalau tidak boleh sikat gigi... AKU LEBIH TAHU. Gusi sehat tidak bisa berdarah walaupun disikat. Jadi kalau DHF, justru harus disikat supaya gusi tidak meradang dan berdarah.
Tadi padi dokter Yudis tanya soal BABku yang tertahan sejak kemarin. Aku bilang aku tidak berani mencoba, karena tidak boleh ngeden. "Ah, siapa bilang... boleh kok." Didukung lagi dengan kepastian trombositku sudah mulai naik, aku abaikan semua mitos ciptaan suster kemarin. Kencing tidak mau pakai pispot di tempat tidur lagi dan mulai mencoba lagi untuk ngeden, meski beberapa kali tanpa hasil. Kalau ngupil.... dari kemarin juga aku lakukan.

11 Mei pk 15.00
Siang ini banyak yang datang. Pertama kali datang balerinaku, yang sejak kemarin memang berencana di sini selama guru pmj. Terus guru sekolah minggu dan pemuda karet. Lalu dokter Sondari. Belum pulang, datang Daisy, disusul Henny. Sekitar waktu besuk habis, Yunus datang. Karena menunggu satu lagi teman SMAK I yang paling jauh rumahnya : Otek, ngobrol teruslah... Kunjungan berakhir lewat dari pk. 14.30. Untung kondisi sudah lumayan segar, tidak harus dalam posisi tidur. Seharian ini nyaris backrest dalam posisi tegak terus.

11 Mei pk 16.30
Legaaaa banget! Aku sukses berjuang di kloset dengan bantuan 2 tablet dulcolax, yang pasti berjuang berat di perut melewati kanal yang sangat panjang dan keras. Diawali 2 jam sebelumnya oleh angin yang lebih dulu sampai ke pintu keluar dan menimbulkan bau seperti obat keriting rambut. Tidak puas dengan 1 kali pemboman kloset, 1 jam kemudian sisa-sisa peluru dihabiskan di tempat yang sama. Dokter Yudis bilang, kalau belum menanam berlian, belum boleh pulang.

12 Mei pk 6.30
Hari ini pulang . Jam 6.30 sudah selesai mandi, sekali lagi... MANDI, bukan dilaplagi! Sekalian keramas rambut yang bau banget dan bikin malu kalau dicium tamu. Trombosit pagi ini 94 ribu. Jam 9 sudah siap pulang, barang-barang semua sudah masuk tas. Tinggal tunggu dijemput guru jam 2, sambil menikmati fasilitas kamar, nonton, makan, bermalas-malasan. Bosan, main ke polis gigi, buka email yang sudah 1 minggu tidak dilihat. Balik ke kamar lagi, nonton Thomas Cup dan Uber Cup. Sebetulnya belum segar betul, masih pusing kalau duduk atau berdiri kelamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase