Jumat, 07 Mei 2010

Eretan


Hari Minggu yang lalu, aku bersama Tim Betlehem GKI Surya Utama melakukan bakti sosial di Eretan. Eretan adalah sebuah kota kecil di kabupaten Indramayu. Di sana, sesuai dengan kapasitasku, aku berbakti sebagai tenaga dokter gigi.

Ada masalah umum yang kujumpai. Semua pasien anak berperilaku tidak cengeng. Aku tidak perlu merayu agar dapat melakukan tindakan di mulut mereka. Tanpa disuruh, mereka akan membuka mulut sebesar-besarnya. Tidak ada tangis atau keluhan rasa sakit pada saat aku mencabut gigi mereka.

Hal lain, aku tidak mengalami kesulitan dalam mencabut gigi-gigi orang dewasa. Semua gigi dapat kucabut nyaris tanpa tenaga. Mungkin osteoporosis merupakan penyakit umum di sana.

Eretan memang kota kecil. Penduduknya hidup sederhana dan nampaknya harus bekerja keras untuk dapat menjalani hidup. Kesederhanaan itu membuat kebutuhan gizi menjadi hal yang tidak penting. Yang penting adalah perut kenyang. Ketegaran anak-anak Eretan tentu hasil tempaan hidup keras yang mereka jalani sejak kecil. Rapuhnya tulang-tulang rahang orang dewasa adalah akibat kemampuan mengkonsumsi makanan sekenyangnya.

Lagi banyak waktu

Hari ini aku menyelesaikan 6 tulisan untuk blog-blog-ku. Tulisan yang dibuat berdasarkan ide-ide yang sudah menumpuk berminggu-minggu.

Ada 4 tips Warung Hijau :
1. sampah
2. plastik
3. makan mi
4. hidup organik

Ada 2 catatan perjalanan :
1. Siomay Sewan
2. Gereja Ganjuran

Huuhh.... lega rasanya.

Rabu, 21 April 2010

Test

Nyoba porting lewat email dari hp

tidak pernah puas

Dulu
ketika hanya ada mesin tik, aku berangan-angan memiliki komputer
kemudian
ketika sudah ada sebuah komputer, aku berangan- angan memiliki laptop
ketika sudah ada sebuah komputer dan sebuah laptop, aku berangan-angan memiliki laptop pribadi
sekarang
aku sudah mempunyai laptop dengan model netbook
menulis menjadi lebih mudah
mencari bahan tulisan menjadi lebih mudah
aku berangan angan lagi untuk memiliki ipad yang bisa dibuka setiap saat aku ingin menulis dan tidak perlu 'shut down' setelah selesai.
uuuhhh.... manusia memang tidak pernah puas


Posting tulisan tentang acara Kumkum 16-17 april 2010

Kemarin aku membuat dua tulisan laporan pandangan mata acara Kumkum di warung hijau dengan judul Zero waste di kumkum dan di Loli, loli ... top! dengan judul Terowongan penyeberangan bawah tanah

Minggu, 18 April 2010

Posting di warung hijau

Semalam aku memposkan artikel Menjadi konsumen organik, hidup berdamai dengan alam di Warung Hijau ku. Tulisan yang berisi pemikiranku mengenai makanan organik.



Reuni dengan guru SD, SMP dan SMA

Kemarin malam aku datang ke rumah Pak Darmawi yang mengadakan kebaktian pengucapan syukur atas kesembuhan istrinya, juga atas ulangtahunnya yang ke-69. Pak Darmawi adalah guru sejarahku saat aku duduk di bangku SMP.


Di antara tamu yang datang, kujumpai Pak Sura Kitti, guru kimiaku di SMA. Ada lagi Ibu Sian Tju, guru kelas 2 SD ku. Ada 2 orang guru lagi, bukan guruku, tapi aku tahu adik-adikku pernah diajar oleh keduanya. Mereka adalah Pak Tjan dan Bu Hartati.

Senangnya bisa bertemu dengan guru-guruku dalam waktu yang bersamaan di tempat yang tidak terlalu besar dan tanpa perencanaan. Cuma 1 saya yang kurang : tidak ada guru TK ku...

Senin, 01 Maret 2010

PAK GUBERNUR BERTEMU DENGAN ISTRI PEJABAT

Ketika aku berangkat ke NTT untuk mejalani wajib kerja sarjana, bawaanku super-duper berat, 1 buah koper besar seberat 20 kg dan 1 buah koper kecil yang tidak beda jauh beratmya. Isinya pakaian, perlengkapan mandi untuk 2 tahun, sprei, makanan kering jatah 6 bulan, bacaan untuk 2 tahun, kaset, walkman dan tang pencabut gigi. Belakangan, aku menertawakan diri sendiri atas ke-norak-anku yang seolah-olah pergi menuju tempat tanpa kehidupan sehingga harus membawa bagasi seberat itu! Demi menghindari pembayaran kelebihan berat, koper kecil kutenteng masuk kabin pesawat. Bayangkan perjuanganku menggotong koper belasan kilogram itu!

Dari Jakarta sebelum tiba di Kupang, kami transit di Denpasar, menunggu selama 1,5 jam sebelum masuk ke pesawat yang lebih kecil. Tidak ada belalai yang menghubungkan ruang tunggu penumpang dengan pintu pesawat seperti di Soekarno-Hatta. Kami harus berjalan kaki lumayan jauh dari ruang tunggu penumpang hingga ke tangga pesawat. Dengan koper belasan kilogram itu! Untung ada Siriet yang jalannya cukup lambat sehingga aku mendapat teman untuk berlelet-ria.

Dalam perjalanan menuju tangga pesawat di bawah terik matahari, aku disapa oleh seorang bapak berbadan besar, tidak terlalu tinggi, berkacamata dan berwajah ramah, ”Ini rombongan dokter yang mau ke Kupang ya?” Rombongan kami yang terdiri atas 7 orang yang akan turun di Kupang dan sekitar 13 orang turun di Dili. Mungkin tingkah laku kami mencolok mata, sehingga bapak itu menyapa saya, yang kebetulan berjalan di dekatnya.

Bawaanku yang berat memperlambat jalanku. Meskipun Si Bapak tadi jelas-jelas lebih berat daripada koperku, tapi dia membawanya setiap hari, setiap jam sepanjang tahun, jadi pasti sudah terbiasa. Buktinya dia bisa berjalan lebih cepat dan memasuki badan pesawat lebih dahulu. Ketika aku akhirnya berhasil masuk meskti dengan nafas terengah-engah, Si Bapak sudah duduk dengan manisnya di bangku paling depan di barisan kanan. Bangku di sebelahnya masih kosong. Eh... Si Bapak menyapaku lagi, ”Yuk, duduk di sini.” dengan senyumnya yang ramah itu sambil menunjuk bangku di sebelahnya..... ”Terimakasih, Pak. Bangku saya di belakang.” Duh... kok iseng banget sih!

Hari ketiga di Kupang..... kami ber-7 diundang ke kantor Pak Fernandez, gubernur NTT saat itu. Selama tiga hari pertama, semua orang asli NTT yang kami jumpai membuat kami berpikir bahwa semua orang Kupang tirus, hitam terbakar, rambut keriting dan berwajah susah. Jangan salahkan kami kalau kami membayangkan sedang menanti orang serupa ini di ruangan besar dan sejuk di kantor gubernur.

Kami tidak perlu menunggu lama dan membayangkan yang tidak-tidak. Tidak sampai 15 menit....muncullah sosok yang tidak asing buatku. Tiba-tiba Siriet menyikutku, membuat nafasku tertahan sejenak. Si Bapak yang menyapaku di Denpasar! Untung posisi dudukku cukup terhalang oleh teman-temanku yang lain, jadi pasti Si Bapak tidak akan melihatku.

Cerita belum berakhir. Pak Gubernur memberikan kata sambutan bla...bla..bla.... sikapnya tidak formal sehingga mencairkan ketegangan kami. Lalu dia bercerita tentang pengalamannya ketika pulang dari perjalanan dinas dari Jakarta. Di bandara Ngurah Rai bertemu dengan rombongan dokter gigi. Semula beliau mengira bertemu dengan rombongan pejabat dari Jakarta, sebab ada satu ibu yang berpenampilan meyakinkan seperti Istri Pejabat sambil menujuk Siriet. Kemudian beliau juga menceritakan diriku yang menolak duduk di sebelahnya di pesawat dan beliau menduga diriku menganggap beliau sebagai Om Senang.... duh! Rasanya waktu itu dudukku makin merosot ke bawah......

Senin, 22 Februari 2010

LABEL BARU

Tulisan ini tertinggal waktu diekspor dari warung dokter gigi. Jadi memakai fasilitas co-pas untuk memindahkannya. Aslinya ditulis pada tanggal 6/3/2009

Hari ini aku membuat label baru : MESIN WAKTU dalam blog ini untuk mengelompokkan tulisan-tulisan yang kubuat berdasarkan ingatan-ingatanku pada pengalaman masa lalu. Kuambil label mesin waktu berdasarkan karya HG Wells yang berkisah tentang mesin yang mampu membawa seseorang kepada peristiwa di masa lalu, juga di masa depan.

Beberapa waktu terakhir ini aku punya alat sejenis mesin waktu buatan Zuckerberg yang mampu membawaku kepada peristiwa-peristiwa di masa lalu : FACEBOOK. 9 bulan yang lalu, aku berkenalan secara tidak sengaja dengan alat ini. Waktu itu Christine membuat foto-foto bersamaku sebelum pulang ke negaranya dan menjanjikan akan memasangnya di FACEBOOK. Kurang lebih 2 minggu kemudian ketika aku hendak melihat foto tersebut, aku berkenalan dengan FACEBOOK. Ternyata untuk melihat foto-foto itu, aku harus mempunyai account di FACEBOOK. Karena itulah, ’terpaksa’ aku membuatnya. Jumpa awal yang tidak berkesan, karena ternyata Christine belum men-upload foto-fotonya. Tidak berkesan, karena itu selama berbulan-bulan kemudian, aku tidak pernah tertarik untuk melihatnya lagi. Bahkan tidak ingat kalau aku mempunyai account di FACEBOOK, apalagi passwordnya......

Kira-kira 5 bulan kemudian, tiba-tiba aku mendapat email dari FACEBOOK yang memberitahu bahwa Max menulis di wall FACEBOOK-ku, ”Hai....ternyata kamu ada di sini, ya!” Hal ini mengingatkanku kalau aku punya account di FACEBOOK, tapi tidak membuatku tertarik untuk membuka FACEBOOK-ku. Korespondensi dengan Max malah berlanjut melalui email.

Hingga 1 bulan setelah itu, sebagai bagian panitia reuni akbar SMAK I, ada keinginan untuk mencari beberapa teman yang belum ditemukan. Iseng-iseng, aku mencoba masuk ke FACEBOOK-ku. Berbagai variasi password kucoba pakai untuk masuk, sampai kemudian aku menyadari bahwa passwordku bisa didapat dengan mudah melalui email. Setelah berhasil memasuki FACEBOOK kembali, aku mencari dengan memasukkan beberapa teman. Alhasil, aku mendapatkan Asih! Ini .... baru berkesan. Hanya saja, karena waktu itu aku benar-benar sibuk bersama panitia mempersiapkan reuni, tidak ada waktu untuk mengutak-atik FACEBOOK, kecuali beberapa kali berkorespondensi dengan ASIH melalui fasilitas wall-to-wall. Tapi saat itu aku sudah bertekad untuk bergaul lebih dalam dengan FACEBOOK setelah urusan reuni beres.

Saatnya tiba kira-kira 1 bulan yang lalu. Mula-mula ada rasa enggan untuk meng-add seseorang ke dalam daftar temanku. Tujuanku saat itu bukan untuk mencari teman, tapi sekedar melihat apa yang bisa dilakukan oleh FACEBOOK. Masih ada pikiran FACEBOOK itu adalah mainan ABG. Jadi aku hanya menjadi pemain pasif saja, kalau ada teman yang meng-add-ku... ya aku terima....

Perlahan-lahan, jumlah temanku bertambah dan makin banyak hal menarik yang kutemukan di FACEBOOK. Pandanganku tentang FACEBOOK sebagai mainan ABG sedikit demi sedikit pudar. Beberapa kejutan muncul, saat aku menjumpai beberapa teman di masa lalu. Teman-teman yang kujumpai di seminar 2 tahun yang lalu dan nyaris hilang dari ingatanku, teman-teman di LKCCO (ah...ini bukan masa lalu! – tapi menarikny, aku bisa bertukar foto dengan mereka!), yang paling mengejutkan adalah ketika aku menjumpai Djoni, Rytha dan Wawan tepat 15 tahun ketika aku berpisah dengan mereka!

Perjumpaan ini benar-benar mengubah pandanganku tentang FACEBOOK. Ini adalah mesin waktu. Pengalaman 15 tahun lalu sebetulnya merupakan bagian hidupku yang paling berarti, tapi nyaris aku lupakan. Mungkin ini akan hilang dalam ingatanku kalau mesin waktu ini tidak kukenal. Dengan perjumpaan dengan ketiga orang ini, kemudian aku berjumpa juga dengan Siriet, Mbak Arie lewat telepon, lalu aku juga mendapatkan nomor kontak Mbak Christina di Kupang.

Lalu tahu-tahu pikiranku melayang-layang ke banyak peristiwa di Kupang.... kisah-kisah yang mencair setelah lama masuk peti es.... kerinduan untuk menelusuri kembali jejak Dewi... di manakah kamu.... murid-muridku... sudah menjadi apa kalian... kutahu beberapa dari kalian sedang studi S2 di Yogya....air ludah berwarna merah yang bertebaran di mana-mana.... gule baso.... tikus di bak Jl Alor 13....naik pesawat herkules sampai Viqueque....pantai pasir panjang....pisang tembaga.....angkot yang berisik dan penuh dekorasi....kampanye golkar yang wajib dihadiri.....keterpesonaan melihat Kupang di waktu malam.... pantai Lasiana..... jagung bakar pedas.....kelapa rusak.... flamboyan di bulan november....perjumpaan dengan Pak Fernandez....Pak Pah dengan sasando dan kebun buahnya....kincir angin di atas menara air asrama....deretan pohon asam di pantai Noelbaki.....trip bersama Audrey dan Arief ke TimTim sebelum kembali ke Jakarta..... Pengalaman-pengalaman yang harus ditulis ulang sebelum hilang lagi dari ingatan. Karena itulah, aku bertekad untuk menyisihkan waktuku untuk mencatat peristiwa-peristiwa masa lalu yang muncul kembali karena FACEBOOK dan memberinya label MESIN WAKTU.

Kamis, 11 Februari 2010

Lagu-lagu KJ, NKB, PKJ , Hymn dg not angka

2 menit yang lalu aku secara tidak sengaja masuk ke grup fesbuk dengan nama seperti judul tulisan ini. Ada beberapa temanku yang menjadi fansnya. Rasanya seperti ada sesuatu yang menusuk hatiku saat melihat grup ini. Grup ini mempunyai link ke suatu situs web yang penjelasannya :

Site utk download lagu2 KJ, NKB, PKJ dll yg dilengkapi dg not angka setiap baitnya, guna isian slide pada PowerPoint.
(warungku bukan ajang promosi situs ini, jadi aku tidak membuat link-nya)

Yang pertama kali kulakukan adalah masuk ke dalam diskusi grup, dan mengirimkan tulisan di bawah ini (yang dicetak miring). Tidak kukurangi dan kutambahi lagi, hanya di-copas. Ditulis dalam keadaan hatiku yang tertusuk....

Ada 2 hal negatif yang saya liat dalam penggunaan LCD dalam kebaktian dengan menayangkan nyanyian2 jemaat :

1. Pembodohan jemaat. Jemaat menjadi tergantung pada LCD. Saat listrik mati, maka nyanyian berhenti.

2. Pelanggaran hak cipta dan pelecehan terhadap TING. Sesungguhnya royalty yang diterima oleh para TING sangat kecil. Dibayarkan hanya pada saat ada cetak ulang. Royalty yang diterima untuk 1 buah lagu dalam buku nyanyian yang dicetak 1000 eksemplar bahkan tidak cukup untuk membeli semangkuk eskrim jogurt di mal! Bukan soal bisnis, tapi soal penghargaan kepada personil TING. Penghargaan dapat diberikan dengan cara membeli buku nyanyian dan menggunakannya dalam kebaktian.

Saya tidak percaya dengan pernyataan bahwa kebaktian menjadi lebih hidup karena jemaat tidak terpaku pada buku nyanyian pada saat bernyanyi, sebagai salah satu alasan penggunaan LCD. Kenyataannya, setelah ada LCD, jemaat terpaku pada LCD.

Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa dengan penayangan nyanyian lewat LCD, jemaat dapat bernyanyi dengan tepat. Jamaat dapat bernyanyi dengan tepat, kalau nyanyian dipersiapkan sebelumnya. Persiapan yang bisa dilakukan oleh prokantor maupun paduan suara yang melayani nyanyian-nyanyian jemaat. Dengan contoh yang baik dan benar, jemaat akan belajar menyanyi dengan benar juga.


Kupikir...
Teknologi hadir untuk menolong manusia
Dengan teknologi banyak pekerjaan manusia menjadi lebih efektf dan efisien
Seharusnya manusia mengendalikan teknologi
Ketika teknologi membodohi dan menghilangkan hati nurani manusia, terjadilah gagap teknologi
Penggunaan LCD untuk menayangkan partitur nyanyian jemaat adalah salah satu bentuk gagap teknologi....

Sabtu, 06 Februari 2010

Mi pelangi ultah tahun ini


Mi dengan 3 warna : merah, kuning, hijau. Dibuat dari pewarna alamiah (sayur)
 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase