Tentang tanah yang gersang
Rumput setinggi 2 meter ini mengingatkanku pada jalan sepanjang 1 km yang harus kutempuh dengan berjalan kaki untuk sampai ke rumah dinasku di Penfui. Tidak ada kendaraan umum yang melalui jalan ini. Kiri dan kanan sepanjang jalan ini adalah padang rumput. Bila berjalan pada bulan Februari hingga Maret, di siang hari rumput-rumput ini membentuk bayang-bayang yang melindungiku dari matahari. Tapi aku tidak pernah berani melakukannya di malam hari.... hiiii...bayangkan kalau tiba-tiba ada napi keluar dari sela-sela rumput itu! Ini bukan khayalan, karena lokasi tempat tinggalku berdekatan dengan Lembaga Pemasyarakatan. Bagiku saat itu, Kupang cukup segar.
Tentang udara yang panas
Udara di NTT memang panas, karena itu sebisa mungkin aku tidak bepergian pada siang hari. Biasanya aku keluar setelah pukul 4 sore ketika sinar matahari sudah tidak telalu menyengat. Bila terpaksa keluar di siang hari, aku membawa sejata yang sudah kupersiapkan sebelum berangkat, payung. Aku tidak peduli waktu Siriet menertawakanku dengan kebiasaanku berlindung di bawah payung. Di sana pula untuk pertamakali dalam hidupku, aku menggunakan sunblock lotion. Hasilnya, ketika aku kembali ke Jakarta 2 tahun kemudian, kulitku lebih cerah dibandingkan sebelum pergi! Karena sebelumnya, di Jakarta aku tidak pernah memikirkan perlunya berlindung dari sinar matahari.
Sinar matahari memang menyengat di NTT, tetapi udara tidak selalu panas. Pada bulan-bulan Februari hingga Juli, terutama malam hari udara terasa dingin karena angin barat berhembus. Udara dingin ini menjadi penghiburan bagiku sehingga bagiku saat itu panasnya Kupang tidak menyakitkan. Bagiku saat itu, panasnya kota Kupang tidak menyakitkan.
Tentang air yang sulit didapat
Pulau Timor adalah pulau karang, sehingga untuk mencapai sumber air harus dibuat sumur yang sangat dalam. Itu bayanganku semla. Ternyata ada banyak sumber mata air di kota Kupang dan sekitarnya. Banyak tempat di Kupang yang diberi nama dengan awalan Oe, yang berarti air. Ada Oeba, Oesapa, Oebufu, Oenesu, Oepura, dan banyak lagi. Ada lagi tempat yang diberi nama Air Mata, dan Fonten yang tentunya berasal dari kata fontain. Dari mata air-mata air inilah, air didistribusikan ke rumah-rumah penduduk. Memang pada bulan-bulan tertentu, aliran air tidak lancar. Tetapi karena aku tinggal di rumah dinas milik pemerintah, nyaris aku tidak pernah mengalami sulit air. Pada saat sulit air, ada truk yang mengantarkan air bersih. Bagiku saat itu, Kupang menyegarkan dan tak membuatku haus.
Hal-hal tak terduga di atas membuat hidupku di Kupang selama 2 tahun menjadi bagian hidupku yang sangat mengesankan.... Aku tidak pernah menyesali keputusanku memilih NTT sebagai tempat WKS (wajib kerja sarjana) ku. Bae, sonde bae, Tanah Timor lebe bae.
3 komentar:
Aku menyadari, banyak tempat di NTT yang jauh dari sumber air. Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk meremehkan masalah sulit air di NTT. Tapi untuk menunjukkan bahwa NTT ternyata tidak seburuk bayangan orang.
sekarang sumber air su dekat .. b sekarang sonde susah cara air lai untuk bantu mama .. berkat AQUA DANONE
Masih banyak tempat yang belum dijangkau AQUA...
Posting Komentar