Kupikir ...
Info dari Kompas edisi lama ini penting dan aku tidak mau ribet cari-cari lagi. Jadi kutulis di sini poin-poin pentingnya.
- Gula aren merupakan kekayaan hayati asli Indonesia
- Tebu ada di Indonesia karena dibawa oleh Belanda dan kemudian menggeser peran gula aren
- Tanaman aren bisa menghasilkan 25 ton gula per hektar per tahun. Tebu 14 ton gula per hektar per tahun.
- Panen nira bisa dilakukan setiap hari, tebu tidak.
- Aren tumbuh di hutan sekunder. Jadi harus melibatkan rakyat sebagai basis utama. (bandingkan dengan industri pabrik gula atau kelapa sawit, rakyat hanya sebagai buruh dan penonton)
- Akar aren dapat mengikat air dengan baik sehingga bisa ditanam di daerah yang relatif kering.
- Aren bisa tumbuh di lahan kritis, di kontur lahan datar atau miring dan mampu mengonservasi lahan gundul.
- Aren juga tak memerlukan perawatan khusus atau pemupukan karena pada dasarnya merupakan tanaman hutan sehingga tak perlu pupuk dan irigasi.
- Aren tidak rakus mengambil air dan unsur hara dalam tanah (bandingkan dengan kelapa sawit).
- Aren tumbuh dengan menyerap sinar matahari. Artinya, menjual produk dari pohon aren sama dengan menjual sinar matahari yang sangat banyak di Indonesia dan gratis.
lebih memilih gula aren dibanding gula tebu bukan cuma soal memanjakan lidah saat ngopi
tapi juga
soal rasa nasionalisme, karena aren memang milik Indonesia asli
soal keberpihakan pada kesejahteraan rakyat
soal think and do green, not only go green (banyak investor tebu dan kelapa sawit di Indonesia yang memiliki program CSR go green, karena itu aku anti istilah go green)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar