Kamis, 10 April 2008

Nasi goreng

Beberapa bulan terakhir, sarapan keluargaku hanya susu dan cereal. Kadang-kadang tambah telur. Duluuuuuu.... 'kali, sarapan keluargaku sangat bervariasi, mulai dari roti, bacang, telur, misoa sup, nasi uduk, nasi kuning, wafel, bihun goreng, bubur ayam, ketoprak, soto, dll. Nasi gorengpun bisa bermacam-macam variasinya tergantung isi dan bumbu yang digunakan, diantaranya :

Nasi goreng seafood. Bumbu cukup bawang putih dikeprak, yang penting isinya : udang, potongan cumi, baso ikan, dan olahan penghuni laut lainnya. Tambahkan saus tiram...hmmmm

Nasi goreng babi. Bumbu juga bawang putih dikeprak saja, isinya ya... babi dipotong kecil-kecil. Enak juga kalau pakai lapciong (sosis babi), tapi minyak harus dikurangi karena sosisnya sudah banyak mengandung minyak. Kalau lapciong disimpan di freezer, harus dimasak cukup lama supaya semua lemaknya mencair dan tidak menempel di langit-langit waktu dimakan. Selain daging dan sosis babi, aku juga pernah memakai pakai produk babi olahan lain : hamenworst yang dipotong-potong kecil.

Nasi goreng daging lain, seperti kambing, ayam, dan produk olahannya seperti baso, sosis, dll. Bumbunya sama bawang putih. Hidup bawang putih!! Bawang putih memang pelezat dan pengharum setiap masakan! Berkhasiat mennurunkan tekanan darah pula. Untuk mendapatkan khasiatnya, bawang putih harus dilukai dan dibiarkan terkena udara sampai sekitar 15 menit sebelum dimasak. Kalau langsung dimasak, khasiatnya hilang.

Nasi goreng tek-tek. Bumbunya pasti ada bawang putihnya. Bumbu lain, ga tau, karena aku ga pernah bikin. Sebetulnya ini bukan untuk sarapan, soalnya si abang lewatnya selalu malam hari.

Semua nasi goreng di atas enaknya pakai kecap manis, apalagi kalo kecapnya SH, nyam-nyam...! Ga pernah ada iklannya, tapi kecap buatan Tangerang ini emang ga ada duanya! Tentunya garam, gula dan merica harus dimasukkan juga untuk memberi rasa. Untuk menambah jumlah protein, sebelum menumis bawang putih, telur kocok digoreng dulu sambil diaduk. Setelah menggumpal, disingkirkan ke tepi agar bagian tengah dapat dipakai untuk tempat untuk menumis bawang putih

Di bawah ini, nasi-nasi goreng lain yang ga memakai kecap, tapi tetap digoreng sehingga namanya bagiku tetap nasi goreng.

Nasi goreng ikan asin. Bumbu juga bawang putih dikeprak, isinya ikan asin. Untuk mengurangi rasa asin, ikan asin harus disedu air panas dulu dan direndam beberapa saat, lalu digoreng garing. Ikan asin ini dimasukkan terakhir setelah bawang putih ditumis dan nasi putih diaduk serta dibumbui garam, merica, gula, saus tiram. Untuk pemanis, bisa ditambah kacang polong dan potongan-potongan kecil wortel rebus. 4 sehat

Nasi goreng ham. Bumbunya bukan bawang putih, tapi bawang bombay. Cara pengolahan sama seperti nasi goreng lain. Terakhir diberi potongan-potongan kecil keju cheedar. Jadi waktu dimakan akan terasa kenyak-kenyal asin.... ma' nyus

Nasi goreng kuning. Bumbunya pasti mengandung kunyit dan bumbu-bumbu kare lainnya. Sekarang ada bumbu kari dalam bentuk kering, aku sering menggunakannya untuk membuat nasi goreng kuning. Untuk protein, aku biasanya menambahkan ayam suwir (ikut ditumis bersama bumbu) dan irisan telur dadar.

Pelengkap yang paling cocok untuk segala nasi goreng adalah timun dan tomat. Sayang tukang sayur seringkali lewat depan rumah setelah nasi goreng selesai disantap!

Aduuuhhh.. sudah lama gak sarapan nasi goreng, jadi kangen juga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase