Kamis, 10 April 2008

Puding cendol

Terinspirasi oleh puding lapis coklat berbahan pelarut santan dan puding susu buatan Bu Suli yang menggunakan wadah transparan, aku mencoba memanfaatkan cendol yang dijual di pasar untuk membuat puding cendol. Rasa puding tetap seperti es cendol, hanya bentuknya padat seperti agar-agar.

Pertama-tama, 1 bungkus agar-agar tanpa warna kumasak dengan 750 cc santan yang dibuat dari 1 kelapa, ditambah gula pasir 4 sendok yang ada di wadah dan sejumput garam. Selama memasak, larutan agar-agar kuaduk terus agar santan tidak pecah. Setelah mendidih, api kompor kumatikan. Lalu kusiapkan gelas-gelas plastik transparan keras yang biasa dipakai untuk mencetak agar-agar. Masing-masing gelas kuisi dengan beberapa lembar cendol tepung beras. Lalu kutuang sesendok agar-agar matang sampai seluruh cendol terendam. Setelah agak dingin dan sedikit mengeras, kuletakkan lagi beberapa lembar cendol dan agar-agar. Demikian terus kukerjakan selapis demi selapis, sampai gelas terisi kira-kira 3/4nya. Terakhir kutuang 1 sendok larutan gula jawa yang sudah disaring. Lalu gelas kututup dan puding kumasukkan ke dalam lemari pendingin.

Setelah dingin, kucoba memakannya.... aduh... manis dan gurih amat! Dan terlalu keras, sehingga konsistensi agar-agar mengganggu kenikmatan menggigit lembaran cendol. Lain kali, kalau sempat bikin lagi, takaran gula pasir harus dikurangi karena sudah ada larutan gula jawa di atasnya. Juga santan harus lebih encer untuk mengurangi kegurihan. Volume air juga harus ditambah supaya puding tidak terlalu keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase