Banyak orang yang bilang kalo hujan turun di
bulan Januari karena mau Imlek. Padahal hujan turun karena bulan Januari
berada dalam musim penghujan.
Kalau di pasar banyak yang jual bandeng gede-gede...nah itu betul tuh karena mau Imlek. Bandeng
sengaja dipelihara supaya menjelang Imlek bisa dipanen. Dan aku bikin
pindang bandeng tiap tahun bukan karena Imlek, tapi karena ngiler liat
bandeng gede dijual.....kemaren beli 3,5kg...mudah-mudahan masih ada
sisa 1 atau 2 potong waktu bulan purnama nanti saat bumbunya meresap ke
daging ikannya dan rasa gurih ikannya meresap di
kuahnya....hmmmmm......sluuuuĆrrp!
Bandeng besar ini tulang dan durinya juga besar, sehingga tidak mengganggu kenikmatan makan. Selain itu, pada saat membeli, penjualnya telah meperlakukan ikan bandeng dengan cara menarik secara mendadak untuk melepaskan duri dari daging ikannya. Tulang dan duri pada bandeng menjelang Imlek memang tidak menggnggu. Bahkan, lama kelamaan duri menjadi lunak dan dapat dimakan karena setiap hari dihangatkan.
Ini adalah resep pindang bandeng dari mertua. Bawang
merah(utuh), bawang putih (utuh), lengkuas & kunyit (iris) dibakar
sampai harum. Semuanya dimasukkan ke air. Tambah daun salam, asam,
cabe (kalo suka), merica, pala, garam, kecap asin dan manis. Setelah
mendidih, masukan bandengnya. Kalau masaknya pagi, malamnya dihangatkan
lagi. Besoknya dihangatkan lagi. Makin lama diinapkan, bumbunya makin
meresap ke ikannya dan kuahnya makin gurih. Biasanya, setelah 1 hari, guru hebatku tidak bisa menahan diri untuk tidak memakannya. Aku pernah makan yang sudah dihangatkan ulang sampai 2 minggu....Daging ikannya hampir hitam warnanya
dan benar2 enaaaakkkkk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar