Kamis, 20 Maret 2014

Bandeng

Banyak orang yang bilang kalo hujan turun di bulan Januari karena mau Imlek. Padahal hujan turun karena bulan Januari berada dalam musim penghujan.

Kalau di pasar banyak yang jual bandeng gede-gede...nah itu betul tuh karena mau Imlek. Bandeng sengaja dipelihara supaya menjelang Imlek bisa dipanen. Dan aku bikin pindang bandeng tiap tahun bukan karena Imlek, tapi karena ngiler liat bandeng gede dijual.....kemaren beli 3,5kg...mudah-mudahan masih ada sisa 1 atau 2 potong waktu bulan purnama nanti saat bumbunya meresap ke daging ikannya dan rasa gurih ikannya meresap di kuahnya....hmmmmm......sluuuuƕrrp!


Bandeng besar ini tulang dan durinya juga besar, sehingga tidak mengganggu kenikmatan makan. Selain itu, pada saat membeli, penjualnya telah meperlakukan ikan bandeng dengan cara menarik secara mendadak untuk melepaskan duri dari daging ikannya. Tulang dan duri pada bandeng menjelang Imlek memang tidak menggnggu. Bahkan,  lama kelamaan duri menjadi lunak dan dapat dimakan karena setiap hari dihangatkan.

Ini adalah resep pindang bandeng dari mertua. Bawang merah(utuh), bawang putih (utuh), lengkuas & kunyit (iris) dibakar sampai harum. Semuanya dimasukkan ke air. Tambah daun salam, asam, cabe (kalo suka), merica, pala, garam, kecap asin dan manis. Setelah mendidih, masukan bandengnya. Kalau masaknya pagi, malamnya dihangatkan lagi. Besoknya dihangatkan lagi. Makin lama diinapkan, bumbunya makin meresap ke ikannya dan kuahnya makin gurih. Biasanya, setelah 1 hari, guru hebatku tidak bisa menahan diri untuk tidak memakannya. Aku pernah makan yang sudah dihangatkan ulang sampai 2 minggu....Daging ikannya hampir hitam warnanya dan benar2 enaaaakkkkk!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase