Jumat, 21 Maret 2014

Kenapa banjir masih ada di Jakarta?

Dalam pembukaan upacara pelantikan gubernur dan wakil gubernur DKI di bulan Oktober 2012, Ketua DPRD berkata , "Yth Bpk Gubernur Fauzi Bowo dengan ibu, Yth Bpk wakil gubernur Prijanto, Yth Bpk Joko Widodo dengan ibu, Bpk Basuki Tjahaja Purnama dengan ibu....blablabla......" 

Pantesan masalah di Jakarte kaga selesai-selesai...gubernur dan wakilnye dateng ke DPRD aje masih "dengan ibu".

(ini status facebook-ku pada tanggal 15 Oktober 2012)

Karena ada beberapa teman yang tidak mengerti maksudnya, kutuliskan penjelasan ini:

Menurut tata bahasa Indonesia yg baik dan benar seharusnya bukan ibu, tapi istri. Kalau mau menggunakan kata ibu untuk maksud istri, seharusnya disebutkan namanya, "Ibu Melinda" misalnya. Ibu Fauzi Bowo juga tidak boleh karena berarti ibu yang melahirkan Fauzi Bowo bukan istri Fauzi Bowo. Juga bukan Ibu Gubetnur, krn yang menjadi gubernur laki-laki. Satu-satunya arti "ibu" dalam kalimat ketua DPRD adalah ibu yg melahirkan. Mantan gubernur Jakarta dan gubernur baru, juga wakil-wakilnya datang ke DPRD dengan ibu-ibunya masing-masing seperti anak-anak TK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Kupikir.... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase